Knapa ?
Judul nya aneh ya ?
Mugkin ….
Tadi iseng-iseng saya membaca Koran Tempo , bukan edisi hari ini, tapi keluaran beberapa hari yang lalu , dan ketika membaca Koran itu, ada salah satu kolom tulisan yang membuat saya tersenyum aneh , di koran itu ,di salah satu kolomnya tertulis kata PKS yang merupakan akronim dari Pembibitan Kelapa Sawit, setelah saya pikir - pikir kaitan antara kata akronim ini dengan PKS aslinya, saya berfikir bahwa kedua kata ini mempunyai kesamaan .
Setahu saya ( PKS ) itu suatu organisasi parpol ynag terstruktur dan teroganisir dengan baik , jaringan masanya tersebar luas , mulai dari level sekolahan , mahasiswa, sampai ibu ibu pengajian . Karena kader mereka kebanyakan kaum terpelajar, maka kualitas kemampuan intelektual mereka pun lumayan tinggi .
dan sebab itulah kata saya tadi kalau PKS mirip dengan Pembibitan Kelapa Sawit,
masih bingung ya ? sama .. hehehe
karena dalam proses pembibitan kelapa sawit proses dalam permulaannya adalah : pertama, penyemaian, lalu pemilihan benih, lalu seleksi benih, setelah itu benih nya ditanam dalam wadah yang agak besar , disiram , diberi pupuk , setelah agak besar , lalu ditanam secara permanent , setelah tumbuh , beberapa waktu kemudian ia bisa menghasilkan buah , yang tentu saja sangat menguntungkan si pemiliknya.
Begitu juga dengan PKS , pada mulanya, mereka melakukan kaderisasi , lalu kader-kader itu dpilih , dilatih diberikan ilmu dan pemahaman , setelah mereka menjadi mahasiswa ,mereka menjadi kader-kader setia partai, mereka menjadi “ pion – pion ” partai dalam dunia kampus masyatrakat , dan dalam dunia kampus ,mereka diusung untuk merebut struktur kepemimpinan dalam dunia kampus , setelah itu mereka menjadi pengambil kebijakan dalam dunia kampus ,sehingga mempermudah partai meraih suara di lingkup mahasiswa . setelah “benih-benih” itu lulus , benih itu di internalkan ke dalam struktur lalu menjadi bagian resmi dari partai, ada yang menjadi ketua cabang , dan mencalonkan diri menjadi anggota legislative , sehingga menjadi pejabat-pejabat kaya ,yang juga bisa menghasilkan “ buah” , seperti kelapa sawit , yang menghidupi tuannya.
Ilustrasi diatas merupakan fakta yang saya teliti secara personal dari kader-kader PKS, contohnya saja , beberapa mingu yang lalu , saya pernah melihat hasil dari pembibitan ini, saya melihat abang leting saya di kampus , yang tahun lalu mencalon kan diri menjadi Presiden Mahasiswa di kampus saya ,dan juga beberapa bulan lalu masih kuliah, sekarang ia telah resmi menjadi ketua cabang PKS di salah satu kecamatan di BNA.
Sama dengan metode pembibitan kelapa sawit kan ?
dan kalau kita lihat para anggota dewan yang berasal dari PKS , hampir sebagian dari mereka merupakan hasil dari “ pembibitan “ ala kelapa sawit itu , baik dari DPRD maupun DPRA , kebanyakan dari mareka mantan aktifis hasil pembibitan PKS di mahasiswa.
Sebenarnya saya sangat salut dengan organissi ini , ukhuwah mereka terjalin kuat antara sesama anggota . dan niat mereka sangat baik memang ,tapi ada beberapa hal yang membuat saya menjadi kecewa kepada PKS.
Biasanya setiap mau pemilu , dalam kampanye nya , PKS selalu mengungkit - ngungkit setiap kebaikan yang pernah mereka lakukan , baik melalui spanduk, baliho jalanan , Orasi lapangan , maupun stiker di kendaraan , mereka selalu mempromosikan diri , bahwa mereka adalah orang-orang yang telah membantu orang Aceh waktu tsunami , mereka menyumbang dana untuk Palestina , dan berbagai orasi –orasi “ NARCISME ” lainnya.
sangat aneh rasanya sewaktu saya melihat, membaca dan mendengar isi kampanye mereka ini.
Setahu saya yang awam ini , setiap perbuatan baik itu tak perlu diungkapkan atau diplubikasikan , karena iklas itu bukan untuk ditampakkan , bukan hanya karena ada maunya ( seperti udang dibalik peyek ,kata teman saya ). dan ikhlas itu tak mengharap imbalan, apalagi imbalan DICOBLOS.
Salah satu dosen saya pernah megatakan , katanya begini :
kalau ikhlas itu seperti orang yang mau be’ol, setelah ia melepaskan hajatnya itu ,ia tak akan pernah lagi mngingatnya .
begitu pesan dosen ku itu
Tampaknya orang - orang PKS harus mengambil 3 SKS untuk belajar matakuliah IKHLAS pada dosen saya itu.
Belajar tentang filosofi be’ol, memberikan keiklasan tanpa mengharapkan imbalan.
Maaf jika ada yang tersinggung,
jika ada , saya sangat bahagia,
karena menandakan anda seorang manusia.
Ini pendapat saya .
Ini tulisan saya , dan,
Ini pengalaman saya .